Mini Rage Face Happy Smiley

SELAMAT DATANG DI BLOG HIMPUNAN KEKELUARGAAN MALEBUREN DAMAU TALAUD | JANGAN LUPA MENDAFTAR BAGI YANG MERASA MASYARAKAT DAMAU | BAGI YANG SUDA MENDAFTAR SILAKAN CEK KEMBALI AKUN ANDA KARENA FORM PENDAFTARAN BARU DI PERBAHARUI OLEH PIHAK ADMIN | Info : Bagi Anggota Yang Berkeinginan Memposting Artikel Di Blog Ini Pada Saat Mendaftar Masukan Alamat Email Yang Sedang Anda Gunakan Atau Email Yang Valid. Catatan : Cukup Alamat Email Saja | Copprying 2015 Editor By J.M Contack Admin Phone:082348330738 Pin BBM:57389FF7

Jumat, 04 Desember 2015

URUTAN UPACARA ADAT DAN TANDA-TANDA ALAM YANG TETAP DILESTARIKAN DI DESA DAMAU DAN DESA DAMAU BOWONE KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD PROVINSI SULUT

I. PERKAWINAN ADAT      
A.      Manginna
         Pertemuan kedua orang tua belahpihak untuk menyelidiki hati anak.

B.     Mandanganna ( Maso minta)
         Pertemuan keluarga dalam menentukan kapan pesta kawin dan menurut adat dan agama.
C.    Mamabbidu tuwo, manattau Aruh’ha.    (memusyawarakan waktu yang tepat untuk       melaksanakan upacara perkawinan)

 D.    Bahha’u Wihara, BA’E
        (Kawin Keluarga, mempertemukan kedua keturunan dan mencari nenek moyang mana yang akan dijadikan panutan bagi kedua pengantin).

II.    K E L A H I R A N      
A.     Mang’ngati
         ( Memohon kepada Tuhan agar janin yang ada dalam kandungan dan ibu yang sedang hamil selalu dalam lindungan Tuhan sampai saat melahirkan) Upacara ini di laksanakan terlebih bagi kedua calon yang tidak mendapat restu dari orang tua.

B.    Bawalli Gatti  (Pembeli wajah)
Dalam pertumbuhan anak semakin besar wajah sama dengan wajah kedua orang tua kandung  diharuskan menanam pohon kelapa, pala atau cengki atau pohon apa saja.

III.     S A K I T       
A.     Mamalunggu ana’a (menyerahkan anak) 
        Upacara adat ini dilaksanakan apabilah Penyakit yang diderita si anak tidak pernah sembuh dan diserahkan kepada saudaranya untuk menerima anak tersebut dan memohon kepada Tuhan kiranya memberikan tanda dan mujizatnya untuk kesembuhan anak.

B.     Mamia Tissyubba, Manaramattu warintango.
(Upacara ini dilaksanakan atas kemauan seseorang yang menderita sakit dan sewaktu hidup sering menyakiti hati orang lain, dan seraya memohon ampun kepada sesama manusia amat terlebih kepada Tuhan agar ia boleh sembuh, dan kalau tidak sembuh diyakini seseorang  meninggal dalam keadaan selamat).

IV. PEMBANGUNAN RUMAH           
Sebelum di adakan upacara adat pembangunan rumah harus melihat bulan langit dan  bulan kalender,  bulan dilangit yang dilarang untuk kegiatan pembangunan rumah yaitu :
Bulan  pertama          : Alatto
Bulan ke empat          : Syarah’ha
Bulan ke tujuh             : Atah’ha
Bulan  ke empat belas: Ara’alanna
Bulan ke lima belas    : Otone
Bulan  Purnama          : Rumaria.
Bulan Mei tidak baik untuk pembangunan rumah.
Addombatu : Peletakan batu dasar memohon kepada Tuhan agar dari awal pelaksanaan pekerjaan sampai selesai baik tukang maupun pemilik selalu dalam perlindungan  yang maha kuasa, dan kiranya selalu mencukupkan rezeki keluarga.
Mangampa Dapusyanna ( penyerahan kunci)
Bersyukur karena Tuhan sudah mengabulkan permohonan keluarga.

V. PEMBUATAN PERAHU KAPAL KAPASITAS 10 GT

    A.    Mangandangngu Taghuwala : Meletakkan lunas diatas tiang untuk menyatakan bahwa pekerjaan akan segera dimulai seraya memohon penyertaan dari Tuhan dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut namun upacara ini di satukan dengan upacara mamilah’ha syangkatta.
    B.     Mamilah’ha syangkatta : melepaskan perahu dari tiangnya untuk segera digunakan dan sambil memohon kepada Tuhan agar menjalankan aktivitasnya dan kiranya Tuhan menjauhkan dari marabahaya, kecelakaan amat terlebih maut, kiranya Tuhan melimpahkan berkatnya dalam menjalankan usahanya.

VI.     P E R T A N I A N   
  
Sebelum melakukan upacara pertanian masyarakat yang ada didesa masih mengenal bulan pertanian ( bulan kalender) yang sering dilaksanakan  setiap bulan :
I’Yamba : bulan Januari, Februari, Maret dan april
Matitim : bulan September, oktober, November dan desember.
    A.     Lintuccu gharele ( Turun Pedang )
Upacara ini biasanya dilaksanakan setiap pada tanggal 31 januari tahun berjalan  dan upacara ini dilaksanakan untuk memohon kepada Tuhan agar dalam pembukaan lahan pertanian mendapatkan berkat dan penyertaan Tuhan menjadi bagian dari warga masyarakat dan pedang yang digunakan hanya memotong rumput, pohon dan apabilah menyentuh dalam tubuh jangan sampai mencederai pemegangnya.
    B.    Lintuccu Bualan’na ( Turun Bibit )
Kegiatan dilaksanakan setiap tanggal 31 Januari tahun berjalan, dan memohon agar Tuhan memberkati bibit yang akan di tanam dan dijauhkan dari serangan hama.
Malintuccu diri ( Menurunkan diri )
Sering dilaksanakan setiap tanggal 31 Januari tahun berjalan, dengan memohon kepada Tuhan agar dalam memulai aktivitasnya (pekerjaan), baik sebagai PNS, TNI, Polri,Petani dan nelayan serta bagi mereka yang sedang mencari lapangan kerja, siswa, mahasiswa dan anak-anak selalu dalam perlindungan Tuhan.
Manimbulla hahuan’na (bakar rumput )
Upacara ini sering dilaksanakan setiap bulan Juli tahun berjalan, memohon berkat dari Tuhan agar tanaman bertumbuh subur dan tidak diganggu oleh berbagai hama dan penyakit.
Hawacca (Ucapan syukur)
Upacara ini sering dilaksanakan pada bulan maret sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang atas segala berkat dan Rahmatnya serta perlindungannya warga masyarakat berhasil dalam segala aktifitasnya.

VII. KUNCI TAHUN            
Upacara ini sering dilaksanakan setiap tanggal 31 Januari tahun berjalan
Manduru’u Ton’na :
Melepas Tahun yang lama dan menerima tahun yang baru, sambil bermohon kiranya seluruh warga dalam menjalankan aktifitasnya setiap hari selalu diberkati dan dilindungi oleh Tuhan, dan segala rencana program yang sudah kita canangkan ditahun yang lalu belum dicapai dan ditahun yang baru kita capai program yang dicanangkan.

VIII. HAHAROGHO RAGHO             :
(Penerimaan Tamu secara adat ) selama tamu berada di desa damau  selalu dilindungi dan diberkati oleh Tuhan.
IX. PAPALLO’HU RAGHO ( Tamu dilepas secara adat ) :   
Tamu yang berada di desa sejak meninggalkan desa di doakan dalam perjalanan ke tempat tujuan selalu dituntun oleh Tuhan dan dilindungi dalam perjalanan  tiba dengan selamat.
X.`UPACARA PEMAKAMAN           
    A.    Bihara Tatondo ( pelepasan orang meninggal dunia) memohon pernyertaan Tuhan bagi keluarga yang di tinggalkan agar selalu rukun dan damai.
    B.      Mamilah’ha paporong ampirua, malintuttu tatindung ataturangnga.(Penurunan kain kabung)
Bersyukur atas penyertaan dan perlindungan dari Tuhan.
    C    Mahsyahatta pusenggetta ( bermohon kepada Tuhan agar yang sudah meninggal tidak berhubungan lagi dengan orang yang masih hidup).

XI.  UPACARA PENGUKUHAN ( Pelantikan )
Masyam’maa, Manobatta, Mazohha. (memberikan kekuatan)
Upacara ini dilaksanakan apabilah ada pelantikan seseorang yang terpilih sebagai pemimpin, agar dalam pelaksanaan Tugas Roh kudus selalu menyertai dan Tuhan selalu melimpahkan berkat, rezeki dan memberikan kearifan serta kebijaksanaan dalam memimpin.

XII. TANDA-TANDA ALAM
I’ YAMBA UMU’U ( Bintang biduk di atas langit)
Bintang biduk  ketika berada di waktu siang disertai Guntur, bila terbit diufuk Barat menandakan akan banyak orang yang meninggal dunia, bila muncul diufuk Timur akan kelimpahan Ikan dilaut. 

B    Sungai disaat banjir mengalir kearah desa Damau maka desa tersebut akan kelimpahan makanan dan sungai kearah desa damau bowone makanan berlimpah, apabilah ditengah-tengah kedua desa akan berkelimpahan makanan.
 
C.     hujan berlebihan disertai angin dan gelombang menandakan ada perbuatan yang tidak pantas untuk dilakukan oleh seseorang; misalnya – Membuang anak (bayi)
                               1). Membunuh
                               2). Menjalin hubungan dengan Orangtua

    D.    Nyamuk berlebihan menandakan ada warga desa yang melakukan hubungan gelap.
    E.     Ayam berkokok pada jam 22.00 wita malam menandakan ada wanita muda yang hamil diluar nikah.
    F.    Terjadi keributan hewan-hewan dalam desa jam 18.-20.00 wita akan terjadi kejahatan atau merencanakan kejahatan antar desa saling serang.










I AMI BUA SU RAMAU
Lagu : di pantai annemawira

    I AMI BUA SURAMAU
    I NAWA MANGINNAPO
    OREE, SU NAPOMBARU
    MADEA SU SINANGO
Reff:    PUNDARE-PUNDARE O PA APIA
    PA ATORE- PA ATORE PETONGGAWE
    TADUSEE SANG KAPIA
    MA BARI SU WANUA
============================================================================
BUA DALA SARU ATTINA

    PAMELO DALA SARU ATTINA
    SARU BAHEWA ANDARETANANNA
    SARU TUTUHE PASASEWANNA
    LIU PAPPIRI TINUARANNA
    ROSO BATU MAWIRA
    LIUNGGEHE PANDARENOANNA






TAGHALOANG TONDOI LANA




TAGHALOANG TONDOI LANA
PAMMAREANNI SAMBORE
MADUMATINGNGI RUA ELLO
PANGUWUSAN SUSANAUNG

REFF;
MIALLO-MIALLO RABBI NANAUNGANNA
MARABI AIPIANNA
PAGHUDE SASSONDAPE SUMATA

0 komentar:

Posting Komentar